MAKALAH ASKEB KESEHATAN REPRODUKSI
(VAGINITIS)
Dosen Pembimbing : ASTIKA RASTIIYD, SST
Disusun Oleh :
RIBUT TANJUNG SETYOWATI
()
Tingkat I B
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
2013/2014
BAB I
A. Pengertian
Vaginitis adalah diagnosis masalah ginekologis yang paling sering terjadi di pelayanan primer. Pada sekitar 90% dari perempuan yang terkena, kondisi ini disebabkan oleh vaginosis bakterial, kandidiasis atau trikomoniasis vulvovaginal. Vaginitis merupakan infeksi vagina yang dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui perineum. Permukaan mukosa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus. Penyebaran dapat terjadi, tetapi pada umumnya infeksi tinggal terbatas.
Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh vaginisis bakterial, kandidiasis/ trikomoniasis vulvo vaginal, dan zat yang bersifat iritatif (Mochtar, 2003)
B. Etiologi
Vaginitis dapat disebabkan oleh:
1. Infeksi
a. Bakteri (misalnya klamedia gonokokus)
b. Jamur (misalnya kandida), terutama pada penderita diabetes dan wanita hamil serta pemakai antibiotic.
c. Protozoa (misalnya trikomonas vaginalis)
d. Virus (misalnya HPV dan Herpes)
2. Zat atau benda yang bersifat iritatif
Misalnya spermisida, pelumas, diafragma, penutup serviks dan spons, pembilas vagina, pakaian dalam yang terlalu ketat yang tidak berpori dan tidak menyerap keringat.
3. Tumor ataupun jaringan abnormal lainnya.
4. Perubahan hormonal.
C. Tanda dan Gejala
Gejala yang paling sering ditemukan adalah keluarnya cairan abnormal dari vagina. Dikatakan abnormal jika jumlahnya sangat banyak, baunya menyengat atau disertai gatal-gatal dan nyeri.
Cairan yang abnormal sering tampak lebih kental dibandingkan cairan yang normal dan warnanya bermacam-macam. Misalnya bisa seperti keju atau kuning kehijauan atau kemerahan.
Cairan yang abnormal sering tampak lebih kental dibandingkan cairan yang normal dan warnanya bermacam-macam. Misalnya bisa seperti keju atau kuning kehijauan atau kemerahan.
Infeksi vagina karena bakteri cenderung mengeluarkan cairan berwarna putih, abu-abu atau keruh kekuningan dan berbau amis. Setelah melakukan hubungan seksual atau mencuci vagina dengan sabun, bau cairannya semakin menyengat karena terjadi penurunan keasaman vagina sehingga bakteri semakin banyak yang tumbuh.Vulva terasa agak gatal dan mengalami iritasi.
Infeksi jamur menyebabkan gatal-gatal sedang sampai hebat dan rasa terbakar pada vulva dan vagina. Kulit tampak merah dan terasa kasar. Dari vagina keluar cairan kental seperti keju. Infeksi ini cenderung berulang pada wanita penderita diabetes dan wanita yang mengkonsumsi antibiotik.
Infeksi karena Trichomonas vaginalis menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih, hijau keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap. Gatal-gatalnya sangat hebat.
Cairan yang encer dan terutama jika mengandung darah, bisa disebakan oleh kanker vagina, serviks (leher rahim) atau endometrium. Polip pada serviks bisa menyebabkan perdarahan vagina setelah melakukan hubungan seksual. Rasa gatal atau rasa tidak enak pada vulva bisa disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia maupun karsinoma in situ (kanker stadium awal yang belum menyebar ke daerah lain).
Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di vulva bisa disebabkan oleh infeksi herpes atau abses. Luka terbuka tanpa rasa nyeri bisa disebabkan ole kanker atau sifilis. Kutu kemaluan (pedikulosis pubis) bisa menyebabkan gatal-gatal di daerah vulva.
D. Jenis-Jenis Vaginitis
1. Vaginitis trichomonas vaginalis
Infeksi ini disebabkan oleh trichomonas vaginalis yang mempunyai bentuk kecil, berambut getar dan lincah bergerak. Gejala utamanya : terdapat keputihan encer sampai kental, warna kekuning-kuningan, terasa gatal dan terasa membakar, berbau, ada bintik pada dinding vagina.
2. Vaginitis kandidiasis
Infeksi ini disebabkan oleh jamur candida albikans. Vaginitis kandidiasis sering dijumpai pada wanita hamil, karena terdapat perubahan asam basa. Gejala vaginitis kandidiasis antara lain : terdapat keputihan kental bergumpal, terasa sangat gatal dan mengganggu, pada dinding vagina sering dijumpai membran putih yang bila dihapuskan dapat menimbulkan perdarahan.
E. Penatalaksanaan
1. Pencegahan
Kebersihan yang baik dapat mencegah beberapa jenis vaginitis dari berulang dan dapat meredakan beberapa gejala:
a. Hindari bathtub dan pusaran air panas spa. Bilas sabun dari luar daerah genital
Anda setelah mandi, dan keringkan area itu dengan baik untuk mencegah iritasi. Jangan gunakan sabun wangi atau kasar, seperti yang dengan deodoran atau antibakteri.
b. Hindari iritasi. Ini termasuk tampon dan bantalan berparfum.
c. Usap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet. Hindari penyebaran bakteri dari tinja ke vagina.
d. Jangan gunakan douche. Vagina anda tidak memerlukan pembersihan lain dari mandi biasa. Berulang menggunakan douche mengganggu organisme normal yang berada di vagina dan dapat benar-benar meningkatkan risiko infeksi vagina. Douche tidak menghilangkan sebuah infeksi vagina.
e. Gunakan kondom lateks laki-laki. Ini membantu mencegah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
f. Pakailah pakaian katun dan stoking dengan pembalut di selangkangannya. Jika Anda merasa nyaman tanpa itu, langsung mengenakan pakaian tidur. Ragi tumbuh subur di lingkungan lembab.
2. Pengobatan
Jika cairan yang keluar dari vagina normal, kadang pembilasan dengan air bisa membantu mengurangi jumlah cairan. Cairan vagina akibat vaginitis perlu diobati secara khusus sesuai dengan penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi, diberikan antibiotik, anti-jamur atau anti-virus, tergantung kepada organisme penyebabnya.Terapi antibiotik yang sering di gunakan contohnya adalah antibiotik (metronidazol,krim klindamisin)
F. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi karena vaginitis yaitu serviksitis, penyakit radang panggul, infeksi traktus urinarius, salpingitis, servicitis
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba, Ida Bagus. (2001). Ilmu kebidanan, Penyakit kandungan, dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan, Jakarta: ECG
2. Prawirohardjo Sarwono . 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
3. Sinklair,C.C.R.,Webb,J.B. (1992). Segi praktis ilmu kebidanan dan kandungan untuk pemula. Jakarta: Binarupa Aksara.
TINJAUAN KASUS
I. DATA DASAR
Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 21 april 2014 pukul 13.00WIB,di dr ISKAK
I.1 DATA SUBYEKTIF
1. BIODATA
Nama : Nn. O
Umur : 20 th
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa
Kawin : belum menikah
Umur kawin : -
Lama kawin : -
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia
Alamat : Bayangkara
2. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan alat kelaminnya terasa gatal, perih dan keluar cairan berlendir berwarna putih keabu-abuan berbau amis sejak 10 hari yang lalu
3. RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 8 hari
Jumlah : 4 koteks/hari
Konsistensi : encer
Warna : merah muda
Dysminorhoe : kadang-kadang
Flour albus : sering
HPHT : -
4 . RIWAYAT KEHAMILAN,PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU
Anak ke
|
persalinan
|
nifas
|
Umur anak sekarang
| |||||||
L/P
|
UK
|
HIDUP / MATI
|
Penolong
|
PENYULIT
|
KB
|
Lama
KB
|
keluhan
|
Lama laktasi
| ||
B
|
E
|
L
|
U
|
M
|
M
|
E
|
N
|
I
|
KA
|
H
|
5. RIWAYAT KESEHATAN
5.1 Riwayat Kesehatan yang Lalu
Tidak pernah menderita penyakit menular
Tidak pernah menderita penyakit menurun
Tidak pernah menderita penyakit menahun
Tidak pernah menderita infeksi virus
Tidak mempunyai alergi terhadap makanan/minuman dan obat-obatan
Tidak pernah mengalami kecelakaan/operasi
5.2 Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak pernah menderita penyakit menular
Tidak pernah menderita penyakit menurun
Tidak pernah menderita penyakit menahun
Tidak pernah menderita infeksi virus
Tidak mempunyai alergi terhadap makanan/minuman dan obat-obatan
Tidak pernah mengalami kecelakaan/operasi
6. KEADAAN PSIKOSOSIAL BUDAYA
Ibu merasa cemas dengan kondisinya,dan takut penyakitnya akan berpengaruh pada kesuburan organ reproduksinya.
7.POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
7.1 Pola Nutrisi
Sebelum sakit: makan 3x/ hari, menu: nasi,lauk-pauk,sayur dan kadang buah
Porsi 1 piring,minum 8 x/hari jenis air mineral.
Selama sakit: makan 2x/hari ,menu: nasi, lauk -pauk,sayur dan kadang buah
Porsi 1 piring, minum 7x/ hari jenis air mineral
7,2 Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAK 4-6 x/ hari,BAB 2x/hari,keluhannya tidak ada.
Sesudah sakit :BAK 4-5 x/hari, BAB 2x/hari,keluhannya selama BAK terasa panas dan perih
7.3 Pola Istirahat dan Tidur
Tidur siang jam 12.00 – 14. 00
Tidur malam jam 21.00 – 05.00
7.4 Pola Aktivitas
Sebelum sakit: Melakukan kegiatan sehari – hari ( menyapu, mengepel, dll )
Sesudah sakit : agak terganggu karena timbulnya rasa gatal
7.5Personal Hygiene
Mandi : 2x/ hari
Sikat Gigi : 3x/ hari
Ganti pakaian : 2x/ hari
Ganti celana dalam : 1x/hari
7.6 Pola seksual
Klien belum menikah atau bersuami dan tidak pernah melakukan hubungan seksual
7.7 Ketergantungan
Klien sering menggunakan produk sabun pembersih daerah kewanitaan saat membasuh organ genetalianya
I.2 DATA OBYEKTIF
SECARA UMUM
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Stabil
BB : 48 Kg
TB : 155 cm
LILA : 23,5 cm
TANDA-TANDA VITAL
Tensi : 120/80mmHg
Suhu : 37 °C
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut lurus, tidak rontok, tidak
ketombe, tidak ada benjolan
Muka : Simetris,tidak pucat,tidak oedema
Mata : Simetris,konjungtiva tidak anemis, tidak ada gangguan penglihatan
Hidung : Simetris, bersih,tidak ada secret, tidak ada ingus
Mulut dan gigi : Bibir simetris, tidak celosis
Gigi bersih, tidak ada caries gigi
Gusi tidak ada ginggivitis
Telinga : Simetris, bersih,tidak ada serumen
Leher : Tidak ada bekas operasi,tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis
Payudara : Simetris, papilla mamae bersih, menonjol,tidak ada
luka, aerola mamae bersih
Aksila : Tidak ada benjolan
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi
Genetalia : Vulva dan vagina nampak kemerahan,tidak
odema,tidak
varices,mengeluarkan lendir berwarna
keabu-abuan,dan berbau amis
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid
Ekstremitas atas : Simetris,tidak odema, kuku bersih,tidak ada gangguan
pergerakan
Ekstremitas bawah : Simetris,tidak odema, kuku bersih,tidak ada gangguan
Pergerakan
2. Palpasi
Genetalia : Nyeri tekan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
bendungan vena jugularis
Payudara : tidak ada benjolan, konsistensi kenyal
3. auskultrasi
Tidak ada
4. Perkusi
Reflek patela kanan dan kiri
KESIMPULAN: Nn. O usia 20 tahun dengan vaginitis
II. DENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
NO.
|
DATA DASAR
|
DIAGNOSA / MASALAH
|
DS :
Klien mengatakan alat kelaminnya terasa gatal, perih dan keluar cairan berlendir berwarna putih keabu-abuan berbau amis sejak 10 hari yang lalu
Klien merasa cemas dengan kondisinya,dan takut penyakitnya akan berpengaruh pada kesuburan organ reproduksinya.
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
Personal Hygiene
Mandi : 2x/ hari
Ganti celana dalam : 1x/hari
Ketergantungan
Klien sering menggunakan produk sabun pembersih daerah kewanitaan saat membasuh organ genetalianya
DO :
SECARA UMUM
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Inspeksi :
Genetalia : Vulva dan vagina nampak kemerahan,tidak odema,tidak varices,sering mengeluarkan cairan berlendir yang bany
Ak dan berbau amis.
Palpasi :
Genetalia : Nyeri tekan
|
Nn. D usia 20 tahun dengan vaginitis
|
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
- Infeksi traktus urinarius,
- Penyakit radang panggul,
- Servicitis
- Salpingitis,
- Endometritis
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA, KONSULTASI DAN KOLABORASI
- Berikan terapi antibiotik (metronidazol,krim klindamisin)
- HE tentang personal hygiene
V, VI, VII INTERVENSI, IMPLEMENTASI, EVALUASI
DIAGNOSA
|
TUJUAN/ KRITRIA HASIL
|
INTERVENSI
|
IMPLEMEN-TASI
|
EVALUASI
|
Nn. D usia 20 tahun dengan vaginitis
|
TUJUAN :
Agar kondisi klien cepat membaik dan tidak terjadi komplikasi
KRITERIA HASIL
Ketergantungan
Klien tidak mengalami ketergantungan
Vaginitis (-)
|
HariSenin tanggal 6 Oktober 2013 jam 13.00WIB
1. BHSP
Rasional : agar terjalin hubungan baik dan saling percaya antara klien dan petugas kesehatan.
2. Jelaskan pada klien tentang kondisinya
Rasional:
Aga klien dapat memahami kondisinya,dan dapat menyikapi kondisi yang di alaminya dengan lebih tenang.
3. Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan alat genetalia
Rasional:
Agar kebersihan dan kelembapan organ genetalia klien terjaga
4. Anjurkan klien untuk menghentikan pemakaian produk sabun pembersih kewanitaan
Rasional:
Agar flora normal dan PH vaginal klien tetap terjaga
5. Berikan Klien terapi obat antibiotik Rasional:
Agar vaginitis pada klien segera teratasi,dan sembuh
|
HariSenin tanggal 6 Oktober 2013jam
13.30WIB
1.membina
hubungan
saling percaya
antara klien
dan petugas
kesehatan.
2.Menjelaskan
pada klien
tentang
kondisinya
saat ini
mengalami
vaginitis
3.Menganjurkan
klien untuk
menjaga
kebersihan alat
genetalia,
dengan sering
ganti celana
dalam ,setelah
BAB dan
BAK
dikeringkan
dengan
handuk
kering/tisu dan
menerapkan
cara cebok
yang baik
(dari depan ke
belakang)
4.Menganjurkan
klien untuk
menghentikan
pemakaian
produk sabun
pembersih
kewanitaan
5. Memberikan
klien terapi
obat antibiotik
a.metronidazol,
Dosis : 500
mg per oral
2x
sehari selama
7 hari
b.krim
klindamisin)
Dosis : 2%
per
vaginam 1x
sehari selama
7 hari
|
HariSenintanggal 6 Oktober 2013
.jam 14.00WIB
S : Ibu mengatakan mengerti dan mau menuruti nasehat bidan
O :
-Klien tampak
menganggukkan
kepala tanda
mengerti
penjelasan dari
bidan
- Klien tampak
lebih tenang
- Klien dapat
menjelaskan
ulang penjelasan
bidan
\
Terapi
obat antibiotik
a.metronidazol,
Dosis : 500
mg per oral
2x sehari
selama 7 hari
b.krim
klindamisin)
Dosis : 2%
per vaginam
1x sehari
selama
7 hari,
sudah di
berikan
A :
Nn. D usia 20 tahun dengan vaginitis
P :
Lanjutkan
Intervensi
3. Anjurkan
Klien untuk
menjaga
kebersihan
alat genetalia.
4. Anjurkan
klien untuk
menghentikan
pemakaian
produk sabun
pembersih
kewanitaan
5. Berikan terapi
Obat
Antibiotik
6. Anjurkan klien kontrol ulang jika terjadi keluhan lagi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar